fbpx

Ini Kriteria Hunian yang Dicari Konsumen Saat “New Normal”

0

Rentfix.com – Pengembang properti nampaknya telah melihat tren pergeseran minat konsumen dalam mencari hunian yang tepat pasca mewabahnya Covid-19. Menurut CEO AKR Land Development Thomas Go, konsumen yang saat ini mencari hunian akan mempertimbangkan properti bebas risiko (risk free product).

“Kalau kami perhatikan sekarang, pelanggan akan mempertimbangkan produk yang bebas risiko atau sudah jadi dan siap huni,” kata Thomas dalam konferensi virtual, seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Thomas melanjutkan, produk properti berisiko tinggi yang tidak akan dipilih konsumen adalah apartemen dan kondotel (kondominium-hotel) yang baru rilis atau diperkenalkan kepada publik.

Alasannya, konsumen akan mempertanyakan kepastian jadwal selesainya pembangunan dan serah terima kedua jenis hunian tersebut. Konsumen pun pada akhirnya lebih memilih hunian yang sudah rampung dan siap huni atau ready stock. Selain itu, konsumen juga akan mempertimbangkan harga jual lebih selektif dan dan se dengan kemampuan finansialnya.

Segmen konsumen rumah pertama (end-user) kelas menengah akan mencari hunian dengan harga Rp 10 juta hingga 20 juta per meter persegi. Sementara pasar kelas menengah bawah akan memilih hunian dengan harga maksimal Rp 7 juta per meter persegi.

Adapun untuk konsumen yang berniat menyewakan propertinya tentu akan mempertimbangkan capital gain setidaknya 7 persen. Maka dari itu, Thomas memastikan, apartemen dengan aksesibilitas bagus dan berada di pusat kota atau berlokasi strategis bakal dikejar konsumen.

Hal ini karena perjalanan menuju kantor atau tempat aktivitas sehari-hari akan lebih cepat dan efektif. “Apalagi kalau propertinya dekat akses transportasi publik, pasti dicari konsumen karena bisa menghemat ongkos transportasi,” imbuh dia.

Kriteria selanjutnya adalah properti yang dikelola secara higienis. Pengembang menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga konsumen merasa aman, nyaman, dan tidak khawatir akan risiko tertular virus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *