Kak Seto, Rumah Itu Ibarat Harta Karun, Keluarga Sumber Kekuatan dan Rasa Syukur
“Rumah itu seperti harta karun. Keluarga adalah sumber kekuatan dan rasa syukur. Di rumahlah tersimpan ide, potensi, bakat, dan gagasan-gagasan“
Rentfix.com – Suara khas dan penampilannya yang bersahaja membuatnya banyak disegani oleh kolega dan teman sejawat. Sosoknya yang hangat dan ramah membuat Pencipta tokoh Si Komo ini begitu dicintai dan disayangi oleh anak-anak di Indonesia. Tokoh yang satu ini tentu sangat akrab di telinga keluarga Indonesia. Ya, Seto Mulyadi, seorang Psikolog dan Pemerhati Anak yang telah menceritakan pengalaman serunya bersama keluarga dalam mengisi masa physical distancing di tengah situasi pandemi covid-19.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini membangun komunikasi yang sangat baik kepada keluarga, anak, dan cucu. Dialog hangat dibangun bersama keluarga tercinta untuk menjalin ikatan harmonis agar dapat memanfaatkan dan mengisi waktu physical distancing dengan mengembangkan kreativitas, bakat, dan potensi yang dimiliki oleh anak dan cucu sebagai sesuatu yang mengembirakan. “Kehadiran dan peran orang tua memberi warna bagi kehidupan anak-anak. Kita sebagai orang tua kembali jadi pemeran utama bagi pendidikan anak. Orang tua adalah guru bagi anak-anak. Kunci utamanya adalah orang tua,” ujar Kak Seto kepada Rentfix.com.
Penuhi dengan mengucap rasa syukur bahwa kita bisa bersama dengan anak-anak. Kita semua merasa disadarkan dengan situasi seperti ini agar terus bisa menyayangi dan mencintai anak dengan memperhatikan kesehatan dan perlindungan bagi mereka. Orang tua sebagai pondasi utama pendidikan karakter di rumah dengan menanamkan dan menumbuhkan etika, norma agama yang dibangun hangat penuh nuansa persahabatan dan keteladanan. Menumbuhkan unsur estetika untuk menciptakan keindahan di rumah, seperti merapikan dan menata rumah agar selalu terlihat bersih dan indah.
Menciptakan sebuah rumah yang indah itu seperti menghadirkan sebuah restoran keluarga di rumah, saling bangun kekompakan dan kebersamaan. Tanamkan nilai-nilai religius dan beribadah secara khusyuk harus tetap terus hidup di dalam rumah. “Rumah itu seperti harta karun. Keluarga adalah sumber kekuatan dan rasa syukur. Di rumahlah tersimpan ide, potensi, bakat, gagasan-gagasan. Kita ciptakan suasana penuh ide-ide kreatif dengan prinsip Gembira (Gerak badan teratur, Emosi cerdas, Makan yang bergizi, Beribadah dan Berdoa, Istirahat yang cukup, Ramah dan rukun, Aktif berkarya),” ujar Pria yang lahir di Klaten, 28 Agustus 1951 ini.
Suasana rasa gembira dan berpikir positif bisa diterapkan dengan mengembangkan kreativitas bersama keluarga seperti bernyanyi, menggambar, menulis, membaca, dan memasak serta memanfaatkan teknologi sebagai sarana edukasi dan hiburan. Orang tua harus mampu memberi kenyamanan dan ketenangan bagi anak agar anak dapat menumbuhkan rasa percaya diri untuk menyalurkan ide, bakat, dan kreativitas yang sebenarnya ada dalam diri mereka.
Penuhi rasa syukur dengan terus jalani persahabatan dan persaudaraan bagi seluruh umat manusia serta tingkatkan kepedulian sosial maka akan selalu tumbuh rasa syukur. Kenikmatan rasa syukur itu pula, yang kini ia dapatkan di 50 tahun pengabdiannya sebagai suatu keberhasilan yang didedikasikan bagi seluruh anak-anak Indonesia. Sesuai amanat yang telah dititipkan oleh seorang tokoh seniman dan pendidik anak legendaris Pak Kasur, yang sudah sangat berjasa mendidik anak-anak Indonesia lewat lagu.
Ia berharap hak-hak anak dapat terus terpenuhi dengan perlindungan anak dari segala tindak kekerasan, penelantaran, perlakuan salah, diskriminasi dan eksploitasi. Sayangi dan cintailah anak-anak kita. Sesungguhnya dalam diri mereka ada sebuah bakat dan minat yang perlu dikembangkan dengan penuh rasa percaya diri. Seperti contoh tokoh sukses Indonesia Rudy Habibie, Rudy Hartono, Rudy Salam, dan Rudy Kelana yang sukses pada bidangnya masih-masing. Mereka itu bisa memberi inspirasi bagi anak-anak kita dan yakin bahwa semua anak-anak Indonesia memiliki potensi meraih keberhasilan dan kesuksesan.