fbpx

Adaptasi Lingkungan dan Teknologi Di Gedung Perkantoran

0

Rentfix.com – Adaptasi lingkungan dan teknologi merupakan kunci dan solusi terbaik untuk dapat memastikan bahwa suatu perusahaan dan gedung dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. Head of Real Estate Management Services Colliers Indonesia Andy Harsanto mengatakan tim pengelola gedung dan pengelola fasilitas harus dapat beradaptasi dan mempraktikkan strategi dan solusi terbaik.

Hal ini dilakukan agar roda bisnis tetap berjalan maksimal meski masih ada regulasi ketat yang harus ditaati, terutama terkait protokol kesehatan. “Masalah yang paling banyak dihadapi oleh pengelola adalah bagaimana mereka harus mencoba untuk menjaga unit tetap penuh, penyewaan tetap berjalan, dan memastikan bahwa penghuni atau penyewa selalu aman,” kata Andy dalam laporan seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (27/04/2021).

Menurut Andy, saat ini peran dan kesadaran semua pihak termasuk pemilik, pengembang, pengelola gedung dan penyewa terhadap situasi dan kondisi harus selalu berada pada level tertinggi. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, dampak terhadap lingkungan bangunan menjadi faktor yang semakin penting dalam memerangi risiko.

Untuk membentuk masa depan properti secara strategis, menciptakan lingkungan bangunan yang sehat di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, dan tempat kerja, inovasi teknologi memiliki peran yang cukup besar. “Sebagian besar teknologi ini sudah diperkenalkan sebelum pandemi, namun dengan kehadiran Covid-19, penggunaan teknologi ini menjadi lebih familiar,” imbuh Andy.

Colliers mencatat sejumlah teknologi yang diprediksi akan menjadi standar bagi sebuah gedung dan tempat kerja ke depannya yaitu: Apps: Contact Tracing Applications, Front-end Service Applications Treatment: Nano Technology UV: Ozone, indoor air quality and sterilisation in heating, ventilation and air conditioning (HVAC) systems. Inovasi dan teknologi tersebut dalam jangka panjang dapat dilihat sebagai standardisasi baru sebuah gedung dan tempat kerja.

Tidak menutup kemungkinan tingkat kesehatan suatu gedung dan tempat kerja akan menjadi komponen baru yang dicari dan dibutuhkan oleh penghuninya. Sementara itu, Head of Facilities Management Colliers Indonesia Christina Ng menyebutkan penggunaan aplikasi Facility Management seperti CFM system, online approval, serta cloud database dan repositories juga dinilai cukup membantu dan manfaatnya semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Selain itu, inovasi seperti inovasi sensor pengenalan wajah, sensor tanpa sentuhan, disinfektan kotak UV akan terus digunakan, karena penggunaan tersebut merupakan investasi jangka panjang yang baik untuk gedung dan perusahaan. “Untuk meningkatkan kualitas fasilitas, tim manajemen fasilitas perusahaan perlu mematuhi standar yang diberikan oleh peraturan setempat, atau pengetahuan yang terbaru dari para ahli,” kata Christina. Christina menilai aset terpenting dalam sebuah perusahaan adalah para karyawan, aset yang jauh lebih penting daripada yang lain.

Dengan berinvestasi pada bangunan yang sehat atau tempat kerja yang sehat, dinilai akan meningkatkan kinerja karyawan perusahaan ke arah yang lebih positif dan produktif. Bangunan yang sudah mulai berinvestasi pada teknologi dan fasilitas yang mengacu pada bangunan sehat, ketika kondisi pasar mulai membaik, akan menambah nilai jual dibandingkan dengan gedung lain.

“Ketika persaingan terjadi, efek nilai tambah yang ditawarkan sebuah bangunan akan menjadi daya tarik dan eksklusivitas tersendiri,” ungkap dia. Di samping itu, untuk fasilitas yang sehat memang tidak memiliki dampak finansial secara langsung. Sementara fasilitas yang tidak sehat dapat menurunkan produktivitas karyawan; sehingga akan berdampak pada kinerja perusahaan.

Oleh karena itu, fasilitas yang sehat merupakan investasi yang baik bagi suatu perusahaan. Dengan mematuhi peraturan dan berfokus pada tren, isu terkini, kemajuan teknologi dan kepatuhan terhadap standar kesehatan dan keselamatan, tempat kerja yang sehat akan meningkatkan produktivitas karyawan. “Kepuasan, pengalaman dan kolaborasi karyawan akan berdampak pada kinerja perusahaan yang mengarah pada kepuasan pelanggan dan kualitas layanan yang baik,” tambah Christina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *