Survei: Minat Masyarakat Beli Properti Masih Tinggi
Rentfix.com – Pandemi Covid-19 memang belum mereda, namun minat masyarakat untuk membeli properti masih terbilang tinggi. Berdasarkan Market Behavior Survey September 2020 yang diterbitkan Indonesia Property Watch (IPW), sebanyak 68,09 persen dari total 285 responden berminat membeli properti pada kondisi ini. Hal itu menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com, Selasa (22/9/2020).
Dari jumlah tersebut, sekitar 32,98 persen akan membeli properti dalam kurun waktu 1-3 tahun, sementara 11,7 persen responden akan membeli dalam waktu 6 bulan ke depan. Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan, ada tiga alasan yang membuat para responden masih memiliki minat tinggi dalam membeli properti di tengah Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
Pengembang proyek apartemen Antasari 45, PT Prospek Duta Sukses (PDS), mencurigai ada oknum atau beberapa pihak yang memanipulasi Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU) yang berpotensi mengorbankan para konsumen.
Direktur PDS Wahyu Hartanto menyampaikan hal tersebut seperti dilansir dari Kompas.com pada Senin (21/9/2020). Wahyu mengatakan, hanya 60 kreditur separatis dan 60 orang yang mendukung proposal perdamaian yang diajukan PDS di Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat.
Sementara, sebagian besar konsumen telah memberikan suara yang salah dikarenakan informasi yang tidak lengkap dan tidak tepat, serta masukan yang menyesatkan. Wahyu mencurigai masukan yang salah tersebut berasal dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan berlawanan dengan tujuan bersama agar hak-hak konsumen dan kreditur tetap terpenuhi.
Selanjutnya baca di sini Pengembang Antasari 45 Curiga Ada Oknum yang Menghasut Konsumen Pembangunan flyover Sudirman, Kota Serang, Provinsi Banten bakal dilakukan pada tahun 2022 mendatang. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mengatakan, pembangunan ini menjadi prioritas untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas kendaraan yang melintas di Jl Sudirman pada jam sibuk.
Pada tahun 2015, telah dilaksanakan studi kelayanan (feasibility study) pembangunan dan desain awal flyover. Namun, pembangunan flyover Sudirman masih terkendala pembebasan lahan dan rencana double track jalur kereta api Merak–Rangkasbitung sehingga perlu dilakukan review desain.